TIMES TANGERANG, JAKARTA – PM Israel, Benjamin Netanyahu pada Sabtu (19/4/2025) kemarin masih ngotot dengan janjinya akan memulangkan sandera, dan ia tidak mau tunduk pada 'perintah Hamas'.
Konyolnya janji itu langsung dicibir oleh kelompok kampanye Israel yang mewakili keluarga para sandera. Kelompok ini menuduh Benjamin Netanyahu 'tidak memiliki rencana' untuk mengamankan kebebasan para sandera.
"Ada satu solusi yang jelas, layak, dan mendesak yang bisa dicapai sekarang, yakni mencapai kesepakatan yang akan membawa semua sandera pulang, bahkan jika itu berarti menghentikan pertempuran," kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Kepala Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya mengatakan, bahwa kelompoknya siap untuk segera menegosiasikan kesepakatan untuk menukar semua sandera dengan sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan yang lebih luas untuk mengakhiri perang di daerah kantong tersebut.
Al-Hayya, yang memimpin tim negosiasi Hamas untuk pembicaraan tidak langsung dengan Israel menyatakan, bahwa kelompok tersebut tidak mau ada kesepakatan gencatan senjata sementara. Maunya gencatan senjata permanen.
Karena itu Hamas, lanjut dia, siap untuk segera merundingkan kesepakatan untuk menukar semua sandera dengan sejumlah warga Palestina yang telah disepakati dan dipenjarakan oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan yang lebih luas untuk mengakhiri perang di daerah kantong itu.
Tetapi Benjamin Netanyahu masih ngotot bisa membawa pulang para sandera tanpa harus tunduk pada perintah Hamas. "Kami berada pada tahap kritis kampanye ini, dan pada titik ini, perlu kesabaran," katanya.
Benjamin Netanyahu berjanji pada hari Sabtu menegaskan, bahwa operasi militer di wilayah Palestina telah mencapai "tahap kritis."
"Saya yakin bisa membawa pulang para sandera tanpa menyerah pada perintah Hamas," kata Netanyahu, dalam komentar pertamanya sejak Hamas, yang menginginkan akhir permanen dari perang Gaza, menolak usulan gencatan senjata baru dari Israel itu.
"Kami berada pada tahap kritis operasi ini, dan pada titik ini, dibutuhkan kesabaran dan tekad untuk menang," kata Benjamin Netanyahu. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tolak Permintaan Hamas, Benjamin Netanyahu Ngotot Bisa Bawa Pulang Sandera
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |