https://tangerang.times.co.id/
Berita

Sambut Hari Raya Tri Suci Waisak, Ditjen Bimas Buddha Kemenag RI Ajak Umat Tanam Pohon

Minggu, 20 April 2025 - 19:19
Sambut Hari Raya Tri Suci Waisak, Ditjen Bimas Buddha Kemenag RI Ajak Umat Tanam Pohon Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha Kemenag RI menggelar kegiatan penanaman pohon dan meditasi.

TIMES TANGERANG, JAKARTA – Jelang Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 pada 12 Mei 2025 mendatang dan juga Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha Kemenag RI menggelar kegiatan penanaman pohon dan meditasi. 

Kegiatan penanaman pohon dan meditasi umat Buddha dalam rangkaian Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 yang dilakukan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha ini berkolaborasi dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun TMII yang ke-50. 

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi mengatakan sebagai rangkaian Hari Raya Tri Suci Waisak, penanaman pohon berkolaborasi dengan TMII ini yaitu pohon bodhi dan pohon shala yang memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Buddha.

“Pohon Bodhi itu pohon kesadaran, tempat Petapa Utama (Siddhartha Gautama) bermeditasi hingga mencapai pencerahan. Sedangkan pohon Shala adalah tempat Sang Buddha berpindapat terakhir. Keduanya bersejarah dan sakral bagi umat Buddha," ujar Supriyadi di TMII Jakarta, Sabtu (20/4/2025).

Jelang-Hari-Raya-Tri-Suci-Waisak-b.jpgDirjen Bimas Buddha Supriyadi bersama Direktur Operasional TMII, Ari Prasetyo (kanan). (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia) 

Supriyadi menjelaskan melalui penanaman pohon bodhi dan pohon shala, umat Buddha ikut menjaga alam sekaligus menyumbangkan oksigen bagi kehidupan serta diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap lingkungan serta mahluk hidup. 

Tidak hanya itu, Supriyadi juga mengajak umat Buddha di seluruh wilayah Indonesia melalui surat edarannya untuk memaknai Waisak dengan gerakan “Wesaka Sananda” atau “Semarak Waisak”, yang salah satu kegiatannya adalah penghijauan atau ekoteologi.

“Selama sebulan sejak 12 April 2025 kemarin kita sudah bergerak dan di akhir, puncaknya pada Hari Raya Tri Suci Waisak pada 12 Mei 2025 mendatang,” jelasnya.

Kolaborasi Komunitas Keagamaan

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional TMII, Ari Prasetyo menjelaskan TMII yang kini sudah memiliki 32 anjungan, 18 museum dan berbagai wahana ini sangat terbuka untuk kolaborasi lintas komunitas dan agama. 

“TMII tidak akan sukses tanpa kerja sama berbagai komunitas, termasuk komunitas keagamaan. Kami terbuka untuk kolaborasi,” ujarnya.

Mengenal pohon bodhi dan pohon shala

Dilansir dari laman Kemenag, Pohon Bodhi atau pohon yang memiliki bahasa latin Ficus Religiosa ini memiliki nama lokal di habitat aslinya yaitu pohon Pipala atau Ashvattha atau Asathu yang merupakan salah satu simbol dalam agama Buddha.

Tidak hanya secara religius, pohon bodhi ini juga memiliki manfaat sebagai bahan baku pembuatan perkakas rumah tangga hingga masyarakat pedalaman masih ada yang menggunakan daun dari pohon bodhi sebagai pakaian yang menutupi tubuh mereka.

Tak hanya itu, pohon bodhi dijadikan juga sebagai salah satu obat herbal yang dipercaya dapat mengobati beberapa jenis sakit termasuk kehadiran pohon bodhi tinggi dan besar dimanfaatkan sebagai peneduh. 

Pohon shala sendiri dalam agama Buddha melambangkan kekuatan, stabilitas, dan kebaikan. Pohon shala adalah kayu keras yang tahan lama dan banyak dicari untuk konstruksi. 

Tidak hanya itu, dilansir dari Academiamu, salah seorang peneliti Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr. Haryoto, M.Sc. menjelaskan daun dari pohon shala digunakan sebagai jamu serta menurunkan kadar glukosa dalam tubuh serta tanaman sala mengandung antioksidan dan antibakteri. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tangerang just now

Welcome to TIMES Tangerang

TIMES Tangerang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.