TIMES TANGERANG, TANGERANG – Wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami fenomena alam berupa hujan es pada Selasa (07/10/2025) siang, yang terjadi bersamaan dengan intensitas hujan deras di daerah tersebut.
Kepala BMKG Wilayah II, Hartanto, di Tangerang, mengungkapkan bahwa hujan yang terjadi pada pekan ini dipengaruhi oleh nilai Dipole Mode Indeks yang negatif. Kondisi ini berdampak pada peningkatan akumulasi curah hujan, khususnya di kawasan Banten.
"Suhu permukaan laut di perairan sekitar Banten yang cukup hangat turut mendorong peningkatan proses penguapan dan kelembapan udara, ditambah dengan aktivitas atmosfer seperti gelombang frekuensi rendah," jelasnya.
Hartanto memaparkan bahwa hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca alami yang termasuk dalam kategori kejadian ekstrem. Faktor-faktor seperti sirkulasi angin berskala lokal dan kondisi atmosfer yang tidak stabil turut berperan dalam pembentukan fenomena ini.
"Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, prakiraan cuaca untuk beberapa hari ke depan masih menunjukkan adanya kemungkinan hujan dengan intensitas sedang yang dapat disertai petir serta angin kencang hingga hari esok," ungkapnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini.
Beberapa dampak yang perlu diantisipasi dari cuaca ekstrem meliputi genangan air, banjir, tanah longsor, serta hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang.
"Sementara untuk kondisi dua hari ke depan, dinamika atmosfer diprakirakan akan mulai menunjukkan tren yang lebih stabil," tutup Hartanto.(*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |