TIMES TANGERANG, JAKARTA – Gempa bumi malam hari mulai Selasa (30/10/2025) pukul 21.59 hingga pukul 23.49 mengguncang beberapa kawasan Asia Tenggara mulai dari Cebu (Filipina) hingga Sumenep Madura (Indonesia)
Kedua peristiwa gempa bumi di Asia Tenggara ini masuk dalam 10 gempa bumi terbesar di dunia dalam 24 jam terakhir.
Gempa bumi di Filipina berkekuatan 6.9 SR tercatat di Laut Filipina, Visayas Tengah, 54 km sebelah barat Ormoc, Filipina.
Sementara itu gempa bumi kuat di Indonesia terjadi di Laut Jawa, 29 km barat daya Pulau Sapudi, Jawa Timur, Indonesia dengan kekuatan 6.1 SR.
Gempa Filipina, menurut Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (PHIVOLCS), episentrumnya terletak 17 kilometer di utara Kota Bogo, Cebu pada kedalaman 10 kilometer yang memperkuat guncangan tanah di daerah sekitarnya.
Pembacaan pada instrumental lembaga tersebut menunjukkan bahwa Kota Cebu dan Villaba di Leyte mengalami guncangan kuat, dengan intensitas 6 yang tercatat.
Getaran yang lebih ringan terasa di daerah lain, termasuk intensitas III di San Fernando, Cebu, dan intensitas 2 di Laoang, Samar Utara.
Setidaknya lima orang tewas akibat gempa bumi di Filipina tengah ini.
"Kami telah mengonfirmasi lima kematian," ujar petugas polisi Felipe Cabague dari Kotamadya San Remigio kepada kantor berita AFP, Rabu dini hari tadi, seraya menambahkan bahwa ia belum memiliki informasi lebih lanjut mengenai identitas para korban.
Gempa kuat tersebut membuat orang-orang berlarian, merusak sebuah gereja batu, dan memutus aliran listrik di beberapa area.
Badan pemantau lain mengatakan tidak ada ancaman tsunami setelah gempa tersebut.
Kota Cebu yang terletak di wilayah Visayas tengah Filipina, memiliki populasi hampir 1 juta, menurut USGS.
Kepala polisi Villaba di provinsi Leyte bagian tengah, Ian Po mengatakan, gempa tersebut berlangsung sekitar 10 detik. "Gedung kantor polisi tampak bergetar akibat gempa tersebut," katanya.
Kepala polisi Kota Cebu, Kolonel Polisi Enrico Figueroa, menambahkan, beberapa transformator yang dipasang di tiang meledak selama gempa bumi.
AFP melaporkan pada hari Selasa bahwa gempa bumi ini telah merusak bangunan dan jalan serta memutus aliran listrik di beberapa bagian wilayah tersebut, dan tim penyelamat masih mencari kemungkinan korban.
PHIVOLCS memperingatkan kemungkinan gempa susulan dan kerusakan akibat gempa lepas pantai. Badan ini juga memperingatkan bahwa "arus kuat dan perubahan permukaan air laut yang cepat diperkirakan akan terjadi."
"Masyarakat yang peduli diimbau untuk waspada terhadap gelombang yang tidak biasa," kata mereka dalam sebuah imbauan.
Gempa Sumenep
Sementara itu gempa bumi berkekuatan 6,5 SR juga mengguncang di Sumenep, Madura. Gempa terjadi 50 Km Tenggara Sumenep. "Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG di akun X, Rabu (1/10/2025) dini hari.
Gempa terjadi pada Selasa (30/9/2025) pada pukul 23.49 WIB dengan titik koordinat 7,25 LS, 114,22 BT dengan kedalaman gempa 11 Km.
Belum diketahui korban jiwa atau kerusakan fasilitas yang ditimbulkan akibat gempa yang terjadi di Sumenep.
Filipina dan Indonesia sama-sama terletak di "Cincin Api" Pasifik, tempat aktivitas gunung berapi dan gempa bumi sering terjadi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gempa Bumi Filipina dan Indonesia Selasa Malam Masuk 10 Gempa Terbesar Dunia
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Faizal R Arief |