TIMES TANGERANG, JAKARTA – Siapa yang masa kecilnya dinyanyikan Tak Lelo Ledung? Lagu ini memorable sekali ya khususnya bagi orang Jawa. Sebab ini adalah lagu pengantar tidur yang berasal dari Jawa Tengah.
Lelo Ledung diciptakan oleh Markasan, pemimpin orkes Keroncong Aneka Warna yang populer sejak tahun 1960-an. Konon Markasan terinspirasi dari tembang yang disenandungkan oleh orang tuanya sebelum ia tidur.
Biasanya sang ibu akan menggendong anak sambil diayun-ayun sembari meninabobokan dengan lagu ini.
Liriknya pun penuh makna, yang berisi doa dan harapan orang tua. Disenandungkan saat menidurkan, supaya apa yang disampaikan dapat terekam oleh anak. Dalam psikologis, memang dijelaskan otak manusia aktif bekerja saat tubuh mempersiapkan diri untuk fase tidur yang lebih dalam atau REM (Rapid Eye Movement. Hingga pada fase tersebut, manusia dapat menerima 'pesan' yang disampaikan.
Lalu apa saja pesan dan doa dalam lagu Tak Lelo Ledung?
Berikut lirik lagunya
Tak lelo lelo lelo ledung
Cup menenga aja pijer nangis
Anakku sing ayu (bagus) rupane
Yen nangis ndak ilang ayune (baguse)
Tak gadang bisa urip mulyo
Dadiyo wanito (priyo) kang utomo
Ngluhurke asmane wong tuwa
Dadiyo pandekaring bangsa
Wis cup menenga anakku
Kae mbulane ndadari
Kaya butho nggegilani
Lagi nggoleki cah nangis
Tak lelo lelo lelo ledung
Enggal menenga ya cah ayu (bagus)
Tak emban slendang batik kawung
Yen nangis mundak ibu bingung
Terjemahan Lagu atau Tembang Jawa 'Tak Lelo Ledung'
Mari kutimang-timang engkau anakku
Cup cup, jangan menangis terus
Anakku yang cantik/ganteng
Kalau menangis nanti hilang cantik/gantengnya
Kudoakan supaya engkau bisa hidup mulia
Jadilah orang yang utama (orang sukses)
Meninggikan nama orang tua
Jadilah pendekar bangsa
Sudah, jangan menangis anakku
Lihat, bulannya bersinar terang
Seperti buta yang mengerikan
Sedang mencari anak yang sedang menangis
Kutimang-timang anakku
Kupakai selendang batik kawung
Kalau menangis, ibu tambah bingung
Dari lirik tersebut tersirat makna mendalam pada lagu Tak Lelo Ledung. Seperti mendoakan anaknya hidup mulia yang tercantum pada baris kelima.
Doa lainnya menjadi orang yang sukses, membawa nama baik keluarga bahkan berguna bagi nusa dan bangsa.
Kutipaan batik kawung dalam lirik ke-15 mengandung makna kesucian dan panjang umur yang dikaitkan dengan motif batik kawung itu sendiri.
Hmm, syahdu banget ya lagu Tak Lelo Ledung. Sayangnya, banyak film horor Indonesia yang menggunakan lagu ini sebagai ost maupun backsoundnya. Hingga menimbulkan persepsi bahwa lagu ini adalah lagu yang seram. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bukan Sekadar Lagu Pengantar Tidur, Tembang Tak Lelo Ledung Sarat Doa dan Harapan
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |