TIMES TANGERANG, JAKARTA – Sedikitnya 74 warga Palestina tewas akibat serangan udara dan tembakan pasukan Israel di Gaza pada Senin (30/6/2025) waktu setempat.
Serangan paling mematikan terjadi di sebuah kafe tepi pantai di Gaza City yang menewaskan 30 orang, serta penembakan terhadap warga yang tengah mengantre bantuan makanan yang menewaskan 23 orang, menurut keterangan saksi mata dan pejabat kesehatan.
Salah satu serangan udara menghantam Al-Baqa Cafe, tempat yang biasa dipadati perempuan dan anak-anak. Ali Abu Ateila, salah satu pengunjung yang selamat, menceritakan bahwa ledakan terjadi tanpa peringatan.
"Tiba-tiba saja, pesawat tempur menghantam kafe. Bangunan berguncang seperti dilanda gempa," katanya seperti dikutip dari APNews.
Fares Awad, kepala layanan darurat dan ambulans Kementerian Kesehatan di Gaza Utara, menyebutkan bahwa setidaknya 30 orang tewas di lokasi itu dan puluhan lainnya luka parah. Kafe tersebut merupakan salah satu dari sedikit tempat usaha yang masih beroperasi di tengah perang berkepanjangan dan menjadi tempat warga mencari koneksi internet serta mengisi daya ponsel.
Serangan lain di jalanan Gaza City juga menewaskan 15 orang, sementara sebuah gedung di dekat kota Zawaida dihantam dan menewaskan enam warga, menurut keterangan Rumah Sakit Al-Aqsa.
Di bagian selatan Gaza, 11 orang yang sedang mencoba mendapatkan bantuan makanan juga tewas ditembak pasukan Israel, menurut keterangan saksi dan rumah sakit. Jenazah para korban dibawa ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Para korban disebut baru saja kembali dari titik distribusi bantuan yang didukung Israel dan Amerika Serikat, bernama Gaza Humanitarian Fund (GHF).
Peristiwa tragis ini menjadi bagian dari pola kekerasan yang telah menewaskan lebih dari 500 warga Palestina selama satu bulan terakhir di sekitar lokasi distribusi bantuan. Penembakan kali ini terjadi sekitar 3 kilometer dari titik distribusi GHF di Khan Younis.
Satu orang dilaporkan tewas di dekat pos bantuan GHF di Rafah, dan satu lainnya di jalur Netzarim, satu-satunya koridor antara Gaza utara dan selatan. Sementara itu, 10 orang lainnya dilaporkan tewas di sebuah gudang bantuan milik PBB di Gaza utara.
Seorang jurnalis Palestina, Ismail Abu Hatab, termasuk di antara korban tewas dalam serangan terhadap kafe. Ibunya terlihat menangis pilu di luar Rumah Sakit Shifa tempat jenazahnya dibawa.
Pihak militer Israel menyatakan sedang menyelidiki insiden tersebut. Sebelumnya, mereka beralasan bahwa tembakan peringatan biasa dilakukan terhadap warga yang bergerak mencurigakan atau terlalu dekat dengan posisi militer, termasuk saat mengambil bantuan.
Israel mendukung agar sistem distribusi bantuan dialihkan ke GHF dan tidak lagi dikoordinasikan oleh PBB atau lembaga kemanusiaan internasional. Bersama AS, Israel menuduh Hamas menyalahgunakan bantuan untuk menopang kekuasaan mereka di Gaza. Tuduhan ini telah dibantah oleh PBB.
Serangan Meluas di Gaza City dan Jabaliya
Militer Israel juga meningkatkan serangan udara di Gaza City dan kamp pengungsi Jabaliya. Dalam dua hari terakhir, Israel mengeluarkan perintah evakuasi massal untuk wilayah Gaza utara.
Warga menggambarkan serangan terbaru ini sebagai taktik “bumi hangus” yang menghancurkan bangunan dan infrastruktur sipil yang tersisa. “Mereka menghancurkan apa pun yang masih berdiri… suara bom tak henti-hentinya,” kata Mohamed Mahdy, warga Gaza City yang terpaksa meninggalkan rumahnya yang rusak pada Senin pagi.
Fares Awad menyebutkan sebagian besar wilayah Gaza City dan Jabaliya kini tidak bisa diakses dan ambulans tak mampu menjangkau warga yang tertimpa reruntuhan.
Militer Israel mengklaim telah memberi pemberitahuan kepada warga terkait operasi militer yang menargetkan pusat komando dan kendali Hamas di Gaza utara.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, perang ini telah menewaskan lebih dari 56.000 warga Palestina, lebih dari separuh di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu, serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023 yang memicu konflik ini menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 251 lainnya disandera. Sekitar 50 sandera masih diyakini ditahan, sebagian besar diduga telah tewas. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Israel Serang Warga Gaza yang Antre Bantuan Makanan, Sedikitnya 75 Orang Tewas
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |