TIMES TANGERANG, PACITAN – Wakil Bupati atau Wabup Pacitan, Gagarin Sumrambah mengingatkan seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan. Ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor diprediksi meningkat.

Gagarin menegaskan Pacitan memiliki pengalaman pahit pada 2017, ketika bencana besar meluluhlantakkan sejumlah wilayah dan menggagalkan capaian pembangunan bertahun-tahun.

“Pacitan sudah pernah merasakan dampaknya. Jangan sampai terulang. Sinergi dan kesiapsiagaan harus kita tingkatkan,” tegasnya, ditulis Rabu (5/11/2025). 

Menurutnya, kesiapan tidak hanya soal peralatan, tetapi juga koordinasi cepat antar lembaga. Ia meminta OPD, TNI, Polri, instansi vertikal, relawan, dan masyarakat desa memperkuat komando lapangan, memantau informasi resmi dari BMKG, BNPB, dan PVMBG, serta membangun budaya gotong-royong.

Gagarin juga meminta intensitas latihan kesiapsiagaan, kesiapan posko, serta memastikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) siap digunakan. Informasi potensi bencana harus tersampaikan jelas dan tepat waktu kepada warga.

Longsor Timbulkan Kerugian Masif

Peringatan ini bukan tanpa alasan. Sepanjang Oktober 2025, longsor di Pacitan sudah menimbulkan kerugian Rp754,5 juta. Data BPBD mencatat 16 rumah rusak dan infrastruktur di enam titik ikut terdampak.

Kerusakan rumah warga ditaksir Rp84,5 juta. Sementara kerugian infrastruktur, seperti talud dan badan jalan, mencapai sekitar Rp670 juta. Beberapa warga bahkan sudah memulai perbaikan mandiri karena khawatir hujan terus turun.

BPBD menyiapkan bantuan stimulan material bagi rumah yang terdampak. Untuk talud dan akses jalan, dinas teknis telah dilibatkan. Penanganan juga akan diusulkan melalui anggaran BTT demi mempercepat pemulihan.

Selain perbaikan, BPBD menyiapkan rekomendasi teknis untuk memperkuat struktur di wilayah rawan tanah bergerak. Warga di lereng perbukitan diimbau waspada terhadap retakan tanah, rembesan air, dan pohon miring. (*)