TIMES TANGERANG, JAKARTA – Film Marvel yang baru saja dirilis Captain America: Brave New World mendapat sambutan yang antusias dari penonton. Maski di awal penayangannya ada gerakan boikot karena menampilkan Sabra pahlawan dari Israel, namun film ini tetap banyak yang menonton.
Pada penayangan perdananya, Captain America ke-4 ini meraih 12 juta USD.
Banyak penonton juga memberikan tanggapan positif tentang film perdana Sam Wilson sebagai Captain America. Film tersebut mendapat rating 80 persen berdasarkan seribu penonton.
Tapi di sisi lain kritikus dibuat enggak puas dengan film garapan sutradara Julius Onah tersebut. Situs agregrator Rotten Tomatoe, Captain America Brave New World meraih skror kritikus 53 persen dari 181 ulasan yang terhimpun.
Para kritikus film menyebut film ini menyajikan cerita yang kurang solid, bahkan dikemas secara pas-pasan. Bahkan kritikus dari The Film Verdick, Alonso Duralde menyebut Brave New World lebih cocok tayang di layar kaca alias televisi.
"Jika Falcon and the Winter Soldier adalah serial TV yang sesekali dikemas layaknya sinema, Brave New World terlalu sering terlihat seperti serial TV di layar lebar," kata Duralde.
Sedangkan kritikus dari Digital Trends AA Down menyebut dengan biaya produksi sebesar itu, harusnya Captain America bila lebih wow.
Lalu kritikus lainnya Matt Singer dari Screen Crush mengatakan Captain America Brave New World tidak cocok sebagai sekuel Captain America, namun lebih cocok sebagai sekuel dari The Incridible Hulk.
Meski demikian, ada juga kritikus yangmemberikan nilai positif. Seperti yang diungkapkan Adam Gragam dari Detroit News. Dia memuji penampilan Anthony Mackie yang total memerankan karakter Sam Wilson si Falcon yang kini harus menjadi Captain America.
Pujian juga ditujukan untuk aktor Harrison Ford. Penampilannya yang berubah menjadi Red Hulk menjadi poin penting dalam film ini.
Captain America: Brave New World masih tayang di bioskop kesayangan Anda. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Captain America: Brave New World Disuka Penonton, Dikritik Tajam
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |