TIMES TANGERANG, JAKARTA – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan menjelaskan perbedaan Sekolah Rakyat (SR) dan Sekolah Garuda yang sama-sama menjadi program pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan Wamendiktisaintek di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (8/10/2025) saat menghadiri acara pengenalan Sekolah Unggul Garuda yang segera dibangun pada November mendatang.
Fauzan menjelaskan bahwa Sekolah Garuda semangatnya untuk anak-anak 3T yang memiliki kompetensi unggul, sedangkan Sekolah Rakyat semangatnya adalah memberikan pendidikan kepada anak-anak yang kurang mampu secara umum.
Karena itulah, mengapa untuk anak-anak SMP atau sederajat yang mau masuk ke SMA Garuda wajib melewati seleksi yang ketat.
“Kami berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan SLTP,” ujar dia.
Lembaga sekolah menengah pertama, ujar dia, harus benar-benar menyiapkan anak didiknya agar bisa masuk ke Sekolah Garuda yang akan mulai menerima siswa pada Juni 2026.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) telah menyiapkan empat Sekolah Garuda baru yang ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.
Sekolah dengan tambahan penguatan kurikulum pra-universitas ini merupakan lembaga pendidikan berasrama setara jenjang SMA yang mengutamakan pendekatan pembelajaran berbasis Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika (STEM). (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ada Sekolah Rakyat Ada Sekolah Garuda, Apa Bedanya?
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |